7 keajaiban dunia yang baru akan segera diumumkan, atau lebih tepatnya tinggal 2 hari lagi kesempatan kita memilih 7 keajaiban dunia yang baru. Yap, 7 keajaiban dunia yang baru ini disusun oleh www.new7wonders.com Mau dong.. jadi staffnya.. hehe.
Dan ini hasil paling akhir polling yang boleh di vote oleh seluruh dunia ini..
Woww… 7 peluang keajaiban dunia terbaru SEMUANYA DARI ASIA!!! Mantapp.. Tapi Taman Komodo Indonesia hanya berada di peringkat 30. Lalu Borobudur? Salah satu keajaiban dunia yang setia berada di halaman belakang Buku Atlas sekolah kita itu bagaimana.. Yah ternyata sudah gak bisa masuk lagi. Tapi gak papa.. Borobudur tetap menjadi peninggalan bersejarah kebanggaan negeri kita.
Tahu kah kamu, Candi Borobudur saat ini tidak lagi masuk ke dalam daftar salah satu tujuh keajaiban dunia?
Mengapa demikian? Ternyata ada fakta di balik Candi Borobudur yang dulu pernah dinobatkan menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, pemilihan tujuh keajaiban dunia tersebut ditentukan menggunakan polling.
Pada tahun 2000 sebuah yayasan di Swiss meluncurkan kampanye untuk menentukan Tujuh Keajaiban Dunia.
Baca Juga: Fakta Unik Maldives yang Jarang Diketahui, Negara Terendah di Dunia yang Dihuni Mayoritas Muslim
Didukung lebih dari 100 juta orang seluruh dunia, Polling tersebut dilakukan secara online dan hasilnya diumumkan pada 2007. Hal ini pun memicu perdebatan di dunia.
Candi Borobudur memang sempat masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia karena banyak warga Indonesia yang menyodorkan hal tersebut.
Namun, saat ini justru masuk dalam daftar The Forgotten Wonders atau keajaiban yang terlupakan.
Situs-situs yang masuk dalam daftar ‘terlupakan’ itu karena kurang dikenal oleh para sejarawan dan arsitek dunia.
Meski begitu, Candi Borobudur masih diakui sebagai warisan budaya dunia bagi UNESCO. Borobudur masih tetap dianggap ajaib meski pada polling besutan Bernard Weber pemilik lembaga swasta di Swiss tidak masuk sebagai keajaiban dunia.
Sementara itu, dikutip dari website resmi UNESCO, pihaknya secara tegas menanggapi tidak memiliki keterkaitan apapun dalam proses dan hasil pemilihan tersebut.
Kampanye yang dilakukan Bernard Weber merupakan inisiatif pribadi untuk mendorong warga di seluruh dunia memilih, dan UNESCO memilih untuk tidak ikut campur dalam hal apapun.
Tujuan dan mandat dari UNESCO adalah membantu negara-negara dalam mengidentifikasi, melindungi, dan melestarikan warisan budaya.
Bagi UNESCO semua situs yang ada di dunia yang memiliki sifat heritage (warisan) harus diakui.***
Pemerintah batal menaikkan tarif naik ke Candi Borobudur Rp 750.000 bagi wisatawan lokal.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan hal tersebut usai menghadiri rapat terbatas tentang pariwisata di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Menurut Basuki, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kenaikan tarif ini tidak berlaku baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara.
Meski demikian, pemerintah akan tetap membatasi pengunjung yang masuk maksimal 1.200 orang per hari.
Bukan hanya itu, sebagai pembatasan, Basuki mengatakan bahwa pengunjung diwajibkan untuk mendaftar secara daring atau online terlebih dahulu.
Lantas, berapa tarif Candi Borobudur?
Harga tarif masuk Candi Borobudur
Basuki menegaskan, masyarakat yang ingin berkunjung ke Candi Borobudur hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 50.000 per orang.
Artinya, tarif masuk candi yang ada di wilayah Magelang, Jawa Tengah ini tetap sama dan tidak mengalami perubahan.
“Intinya tidak ada kenaikan tarif, tetap Rp 50.000. Anak-anak pelajar SMA ke bawah tetap Rp 5.000,” kata Basuki.
Berikut rincian tarif masuk Candi Borobudur, dikutip dari laman borobudurpark.com, Selasa (14/6/2022):
Tarif wisatawan lokal per orang
Usia 10 tahun ke atas: Rp 50.000
Usia 3-10 tahun: Rp 25.000
Rombongan pelajar/mahasiswa: Rp 20.000 (disertai surat pengantar dari sekolah atau universitas)
Paket terusan
Borobudur-Prambanan
Usia 10 tahun ke atas: Rp 75.000
Usia 3-10 tahun: Rp 35.000
Borobudur-Ratu Boko
Usia 10 tahun ke atas: Rp 75.000
Usia 3-10 tahun: Rp 35.000
Tarif wisatawan mancanegara per orang
Dewasa: Rp 350.000
Anak-anak: Rp 210.000.
Selain wajib mendaftar online terlebih dahulu, Basuki juga mengatakan bahwa pengunjung harus didampingi oleh pemandu wisata terdaftar.
Tak hanya itu, para pengunjung wajib pula mengenakan alas kaki khusus bernama sandal upanat saat naik ke stupa candi.
“Tidak boleh pakai sepatu biasa karena itu mengikis batuan, jadi memang disediakan alas kaki untuk naik ke atas,” tutur Basuki.
Dilansir dari laman Kemendikbud Ristek, upanat adalah sandal khusus yang digunakan untuk menaiki struktur Candi Borobudur.
Pemilihan kata “upanat” yang berarti “alas kaki” merupakan aktualisasi dari relief Karmawibhangga panel 150 pada Candi Borobudur.
Alas kaki ini terbuat dari anyaman daun pandan dan dibuat oleh pengrajin di kawasan Borobudur.
Penggunaan sandal upanat sebagai alas kaki bertujuan untuk meminimalisir terjadinya keausan batu tangga.
Pasalnya, gesekan alas kaki pengunjung dengan batu candi menjadi salah satu faktor pemicu candi bercorak Buddha ini kian mengalami kerusakan.
Sementara itu, Balai Konservasi Borobudur sebagai unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Kemendikbud Ristek telah melakukan kajian khusus dan uji coba terhadap penggunaan sandal upanat di candi ini.
Pengkaji Balai Konservasi Borobudur Brahmantara mengatakan, penggunaan upanat untuk naik ke Candi Borobudur dapat berpengaruh pada upaya mencegah peningkatan keausan batu candi.
Khususnya, keausan pada bagian batu tangga dan batu lantai.
“Dari hasil uji gesekan diketahui bahwa jenis material bahan spon ati dengan tingkat kekerasan yang lebih rendah dibandingkan jenis spon batu, mempunyai dampak keausan yang rendah,” tutur Brahmantara, dikutip dari laman Kemendikbud Ristek (8/2/2022).
Selain mencegah keausan batu candi, menurut Brahmantara, upanat juga dapat digunakan sebagai media edukasi pelestarian kepada pengunjung.
Pengunjung juga tak perlu khawatir lantaran sandal upanat terbukti nyaman dan enak untuk digunakan.
“Untuk hasil coba beberapa kali, setelah penyesuian dimensi, jarak tali, dan lain-lain, uji coba terakhir kemarin hampir semua pengunjung merasakan nyaman dan enak digunakan,” pungkas dia.
Leave a Reply